Jakarta : Orangtua
siswa SDN Tandang 4 Semarang, Jawa Tengah melabrak sekolah tempat
anaknya menuntut ilmu. Pasangan suami istri Ari Sulistyono dan Sri
Rahayu marah besar ketika anaknya yang juga murid kelas V SD tidak mau
masuk sekolah karena malu.
Ari dan Sri bermaksud meminta pertanggungjawaban guru olahraga yang diduga melakukan perbuatan tidak senonoh saat pelajaran ekstrakurikuler renang. Sejak mendapat laporan itu, korban enggan masuk sekolah karena malu dan khawatir mendapat tekanan dari sekolah.
"Kami harap ada hukuman yang diterima oknum guru itu," kata Ari. Orangtua mengetahui kejadian itu saat Bunga, sebut saja nama korban, melapor dan malu berangkat sekolah. Bunga, kepada Ari, mengaku takut kasus ini diketahui wali kelas. Ari berharap pihak sekolah memberikan sanksi berat.
Dikonfirmasi soal ini, guru olahraga berinisial SW yang dilaporkan membantah perbuatan tidak senonoh kepada anak didiknya. Saat mengisi pelajaran renang, kata dia, tidak pernah berdua-duaan dengan korban. "Materi yang diberikan selalu serentak bersama siswa lain," kata guru tadi.
Malah, SW menuding balik bahwa siswi itu tidak mau sekolah karena tertarik kepada dirinya. "Dia suka mengirim SMS ke nomor saya," ujar SW kemarin. Hingga kini belum ada titik temu kesepakatan antara kedua pihak terkait dugaan pelecehan seksual ini. (Ism) Sumber : [http://cybernews.cbn.net.id]
Ari dan Sri bermaksud meminta pertanggungjawaban guru olahraga yang diduga melakukan perbuatan tidak senonoh saat pelajaran ekstrakurikuler renang. Sejak mendapat laporan itu, korban enggan masuk sekolah karena malu dan khawatir mendapat tekanan dari sekolah.
"Kami harap ada hukuman yang diterima oknum guru itu," kata Ari. Orangtua mengetahui kejadian itu saat Bunga, sebut saja nama korban, melapor dan malu berangkat sekolah. Bunga, kepada Ari, mengaku takut kasus ini diketahui wali kelas. Ari berharap pihak sekolah memberikan sanksi berat.
Dikonfirmasi soal ini, guru olahraga berinisial SW yang dilaporkan membantah perbuatan tidak senonoh kepada anak didiknya. Saat mengisi pelajaran renang, kata dia, tidak pernah berdua-duaan dengan korban. "Materi yang diberikan selalu serentak bersama siswa lain," kata guru tadi.
Malah, SW menuding balik bahwa siswi itu tidak mau sekolah karena tertarik kepada dirinya. "Dia suka mengirim SMS ke nomor saya," ujar SW kemarin. Hingga kini belum ada titik temu kesepakatan antara kedua pihak terkait dugaan pelecehan seksual ini. (Ism) Sumber : [http://cybernews.cbn.net.id]
Test Kotak Kommentar.
BalasHapus